Selain prinsip-prinsip yang sudah dimuat sebelumnya, masih ada beberapa kiat lain yang bisa dilakukan untuk menjaga situasi keuangan dalam sebuah hubungan tetap kondusif. Kedua belah pihak pun berperan penting dalam menjaga iklim keuangan dan hubungan tetap nyaman.
Selain saling memahami, perlu ada keteraturan dalam mengelola keuangan. Untuk itu, buatlah jadwal yang mencatat keluar masuknya uang untuk merekam jejak kemana saja uang pergi. Jangan lupa untuk mencatat setiap tanggal penting dan mengatur target berjangka yang terkait dengan rencana keuangan.
Menyatukan pemikiran dan rencana keuangan dua kepala memang tidak mudah, apalagi dengan keterikatan emosi diantara keduanya. Seringkali didapati pola pengeluaran yang bertolak belakang antara seseorang dengan pasangannya.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan konflik, buatlah rencana keuangan bersama dengan pasangan. Dengan demikian, bisa dipastikan rencana itu sejalan dengan target dan prioritas bersama.
Selain persoalan teknis seperti pemasukan dan pengeluaran, ada baiknya bicarakan juga perihal nilai-nilai kehidupan bersama pasangan. Misalnya jika istri memilih untuk tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga. Nilai ini perlu dibicarakan dan dipahami satu sama lain.
Menurut pakar hubungan pernikahan April Masini, seringkali pertengkaran dalam hubungan rumah tangga terjadi antara pencari nafkah dan bukan pencari nafkah. Jika pasangan membicarakan nilai-nilai itu, maka dapat dipahami prioritas dan preferensi yang dimiliki oleh pasangan. Konflik pun dapat dihindari.
Kunci dari perencanaan keuangan yang baik adalah keteraturan. Mengatur satu rencana keuangan untuk dua orang bersamaan memang bukan hal yang sederhana. Karenanya, semakin terstruktur dan terperinci sebuah rencana keuangan, maka semakin baik.
Buatlah daftar keinginan dari kedua belah pihak. Jangan lupa untuk membuatnya berdasarkan prioritas hidup dan target masa depan. Jadikanlah rencana itu pedoman setiap kali mengambil keputusan keuangan.
0 comments:
Posting Komentar