Sabtu, 23 Februari 2013

Pentingnya Warna Pada Desain Produk

Setiap saat ketika kita membuka mata, lingkungan kita penuh dengan warna-warni. Inilah dunia kita yang indah!. Coba kita hitung apa saja yang berwarna disekitar rumah kita, misalnya boneka si kecil, pakaian, sepatu, juga iklan-iklan di televisi seperti iklan minuman, makanan, obat-obatan sampai dengan iklan kosmetik. 

Ketika kita berada di Mall atau Swalayan, kita menganggap bahwa tempat itu merupakan “Pergelaran Warna Produk” segala jenis mulai dari yang kecil sampai pada produk yang besar, baik produk untuk anak-anak sampai kepada orang dewasa, baik produk yang diperuntukan untuk golongan menengah kebawah sampai ke produk orang-orang yang berduit/kaya.
Setelah matahari terbenam, kitapun dihadapkan pada berbagai macam jenis iklan, mulai yang ditunjang oleh cahaya lampu saja sampai yang ditampilkan dengan neon sign hingga larut malam.
Selama ini mungkin hanya tahu warna panas, warna dingin dan mungkin warna pelangi. Tetapi warna sebenarnya juga menunjukkan arti secara psikologis, mengasosiasikan pada sesuatu, memberi rasa kesan pada bau, bahkan warna juga menyangkut pada kepribadian manusia sebagai insan estetik, bahkan oleh para Desainer, warna dapat membantu menyatakan kehangatan kualitas, rasa hati dan emosi lainnya karena warna didasarkan pada tabiat manusia.
Demikian juga pembuatan produk tidak hanya sekedar bisa dipakai dengan baik, namun dapat menimbulkan rangsangan terhadap calon pemakai/ pembeli. Sebuah produk diharapkan memiliki kekuatan penuh sehingga mampu memaksa konsumen untuk membeli atau memilikinya, temparamen inilah yang diupayakan oleh tiga serangkai yaitu Produsen, Pengiklan dan Penjual.

Teori Mencampur Warna
Untuk memperoleh warna tertentu dapat dilakukan dengan mencampur warna, warna yang dikehendaki dapat dicampur dua atau beberapa warna, yaitu:
a.  Warna Pokok
Warna pokok ialah warna yang tidak dapat dicampur dengan warna lain, berdasarkan pengertian tersebut warna hitam, putih, emas, perak termasuk deretan warna pokok, tetapi karena warna tersebut tidak menunjukan kroma tertentu maka warna pokok hanya tiga saja yaitu; warna biru, merah dan kuning.

b.  Warna Sekunder
Yaitu warna yang dihasilkan oleh dua campuran warna pokok;
Campuran warna Merah dengan Biru akan dihasilkan warna antara Merah dan Biru yang termasuk keluarga Ungu (Violet).


Campuran warna Merah dengan Kuning akan dihasilkan warna antara Merah dan Kuning yang termasuk keluarga Merah Bata (Orange).


Campuran warna Kuning dengan Biru akan dihasilkan warna antara Kuning dan Biru yang termasuk keluarga Hijau (Green).



c.   Warna Tertier
Yaitu campuran warna skunder atau tahap ketiga, warna tertier sudah mulai tidak cemerlang, warna yang dihasilkan kelihatan kecoklatan atau keabu-abuan.

Merah dicampur putih menghasilkan tint merah, makin banyak putihnya akan semakin memutih, demikian juga warna biru bila dicampur putih akan menghasilkan tint biru dan seterusnya. Sedangkan warna merah yang dicampur hitam akan menghasilkan shade merah dan seterusnya.
Ciri warna tint ialah memutih dan memucat kesannya melembut, contoh merah jambu. Ciri warna shade ialah mengitam dan mengusam kesannya memberat, contohnya hijau lumut (botol).

Kombinasi Warna
Mengkombinasikan warna berarti meletakan dua warna atau lebih secara berurutan atau bersebelahan untuk mencapai paduan yang selaras sehingga kelihatan menarik
Suatu warna akan tampak indah atau jelek jika diletakkan dalam kombinasi dengan warna lain. Warna yang bagus akan menjadi jelek jika kombinasinya tidak selaras. Berikut istilah beberapa kombinasi warna yang dapat dijadikan pegangan dalam proses mencari warna yang cocok untuk produk yang kita buat:
a.  Kombinasi Nuansa
Memadukan dua warna atau lebih yang hanya berbeda sedikit saja, kombinasi ini akan menarik kesannya selaras dan melembut, contoh: violet tua dengan tint violet atau violet dengan tint violet yang lebih tinggi, biasanya warna ini dipakai oleh usia yang tingkat kematangan lebih tinggi.

b.  Kombinasi Harmonis
Memadukan warna pokok dengan warna sekunder yang mengandung warna pokok tersebut, kesannya selaras dan lebih hidup, contoh: biru dengan hijau, biru dengan ungu, merah dengan orange, merah dengan violet. Kombinasi tersebut akan lebih menarik jika ditambah dengan variasi tint atau shadenya, biasanya warna ini cocok untuk yang suka kelembutan atau pada usia menjelang dewasa.

c.   Kombinasi Kontras
Kombinasi warna antara satu dengan yang lainnya tidak ada hubungannya, kesannya menarik meskipun sepintas tampak mengagetkan, contoh: merah dengan biru, merah dengan kuning, biru dengan kuning, kuning dengan hitam. Biasanya warna ini disukai oleh anak-anak atau remaja.

d.  Kombinasi Netral
Mencari paduan warna yang paling mudah ialah antara warna pilihan dengan warna netral, sebab warna saja jika didampingi warna netral akan cocok. Itulah sebabnya aksesoris busana dalam masa lampau umumnya berwarna netral. Misalnya tas, sepatu, ikat pinggang, dompet biasanya berwarna hitam, putih, perak, coklat, emas, sehingga kombinasi warna apapun pada rok atau celana yang dipakai pasti akan menjadi selaras dan menarik. Kombinasi demikian dianggap paling mudah dan aman.

Makna Warna
Warna juga mempunya beberapa makna diantaranya:
Warna panas memberi kesan mendekat, warna dingin memberi kesan menjauh, warna yang intensitasnya rendah tampak ramah, lebut dan sopan, warna yang intensitasnya penuh memberi kesan menjerit atau menyentak misalnya warna Merah

Berikut ini beberapa warna dipandang dari berbagai sisi, dimana sajian ini diharapkan dapat membantu proses desain produk secara hati-hati, sebab warna berperan penting dalam menciptakan citra visual sebuah produk.
Biru
Bau,
Rasa
Produk
Antiseptik,
Rasa berair,
Pariwisata, kosmetik pria, elektronik, susu bayi
Violet
Seks
Suasana hati
Rasa produk,
Aasosiasi
Produk
Feminim,
penuh tanda tanya dan dramatis,
makanan manis, produk anggur
Tingkat tinggi, aristocrat
Biasanya untuk busana wanita
Hijau
Suasana hati,
Kepribadian
Rasa/bau
Produk
Tentram, segar, damai,
Jujur, bermoral,
Apel, menthol
Iklan perumahan, produk pertanian,
Kuning
Suasana hati
Kepribadian
Kesan
Bau/rasa
Produk
Energi, fasilitas
Penyendiri, intelektual, idealis, kritis
Pasar umum, harga murah
Lemon, kunyit
Fotografi, kosmetik, pakaian anak
Orange
Bau/rasa
Produk
Jeruk
Banyak dipakai untuk busana kerja yang berhubungan dengan mesin
Coklat
Kepribadian
Bau/rasa
Produk
Cerdik, konservatif, bijaksana, jujur
Cokelat, kopi
Tas,  ikat pinggang, sepatu
Merah
Suasana hati
Asosiasi
Produk
Gembira, asmara, marah, keras
Api, stop (seluruh dunia)
Makanan, rokok, baju anak-anak, remaja
Putih
Asosiasi
Produk
Bersih, perkawinan
Busana kesehatan, perkawinan, ulang tahun
Hitam
Asosiasi
Produk
Duka cita, mode kelas atas, misalnya mobil kepresidenan
tas, ikat pinggang, sepatu, busana resmi

Selain kelompok warna diatas yang tidak kalah pentingnya adalah:
Trend warna          : tidak terikat diatas namun trend ini merupakan satu atau satuan warna sifatnya temporer. Dulu ada biru benhur, merah messala dan dewasa ini warna-warna bright, hijau toska dan kontras spotlight (warna cerah cemerlang)
Warna feminim      :  merah muda, kuning, orange, ros, anggrek
Warna maskulin    :  biru laut, hijau tua dan merah
Warna pucat          :  warna apapun yang tercampur putih memberi kesan ramah dan sopan

Semoga sajian warna ini dapatlah dipakai sebagai salah satu acuan pembuatan desain produk, yang kita catat bahwa warna merupakan alat potensial yang menolong produk pertempur dimedan penjualan secara kompetitif.

ads

Ditulis Oleh : Zavadesignart Hari: 19.50 Kategori:

0 comments:

Posting Komentar